Kisah- Kisah Dzunnun Al-Mishri
17.01
" Kasih Tuhan Tak Berbatas"
Suatu hari, Dzunnun Al-Mishri hendak mencuci pakaian di tepi sungai Nil. Tiba-tiba ia melihat seekor kalajengking yang sangat besar. Binatang itu mendekati dirinya dan segera akan menyengatnya.
Dihinggapi rasa cemas, Dzunnun memohon perlindungan kepada Allah swt agar terhindar dari cengkeraman hewan itu. Ketika itu pula, kalajengking itu membelok dan berjalan cepat menyusuri tepian sungai.
Dzunnun pun mengikuti di belakangnya. Tidak lama setelah itu, si kalajengking terus berjalan mendatangi pohon yang rindang dan berdaun banyak. Di bawahnya, berbaring seorang pemuda yang sedang dalam keadaan mabuk. Si kalajengking datang mendekati pemuda itu. Dzunnun merasa khawatir kalau-kalau kalajengking itu akan membunuh pemuda mabuk itu.
Dzunnun semakin terkejut ketika melihat di dekat pemuda itu terdapat seekor ular besar yang hendak menyerang pemuda itu pula. Akan tetapi yang terjadi kemudian adalah di luar dugaan Dzunnun. Tiba-tiba kalajengking itu berkelahi melawan ular dan menyengat kepalanya. Ular itu pun tergeletak tak berkutik.
Sesudah itu, kalajengking kembali ke sungai meninggalkan pemuda mabuk di bawah pohon. Dzunnun duduk di sisi pemuda itu dan melantunkan syair, Wahai orang yang sedang terlelap, ketahuilah, Yang Maha Agung selalu menjaga dari setiap kekejian yang menimbulkan kesesatan. Mengapa si pemilik mata boleh sampai tertidur? Padahal mata itu dapat mendatangkan berbagai kenikmatan
Pemuda mabuk itu mendengar syair Dzunnun dan bangun dengan terperanjat kaget. Segera Dzunnun menceritakan kepadanya segala yang telah terjadi.
Setelah mendengar penjelasan Dzunnun, pemuda itu sadar. Betapa kasih sayang Allah sangat besar kepada hambanya. Bahkan kepada seorang pemabuk seperti dirinya, Allah masih memberikan perlindungan dan penjagaan-Nya
" INGIN "
Seorang yang berharap diterima sebagai murid berkata kepada pada Dhu al-Nun, “Saya ingin bergabung dalam Jalan Kebenaran melebihi apapun di dunia ini.”
Dan inilah yang dikatakan Dhu al-Nun kepadanya: “Kau boleh ikut serta dalam kafilah kami jika kau terima dua hal lebih dulu. Yang pertama, kau harus melakukan hal-hal yang tak ingin kau lakukan. Kedua, kau tidak akan diizinkan melakukan hal-hal yang ingin kau lakukan.
Ingin adalah apa yang berdiri di antara manusia dan Jalan Kebenaran.”
" Tukang emas lah yang tau harga emas "
Seorang pemuda mendatangi Zun-Nun dan bertanya, “Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat perlu, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain.”
Sang sufi hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata, “Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?”
Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, “Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu.”
“Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil.”
Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak. Tentu saja, pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak. Ia kembali ke padepokan Zun-Nun dan melapor, “Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari satu keping perak.”
Zun-Nun, sambil tetap tersenyum arif, berkata, “Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian.”
Pemuda itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zun-Nun dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian melapor, “Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas.
Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar.”
Zun-Nun tersenyum simpul sambil berujar lirih, “Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi sobat muda. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya “para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar” yang menilai demikian. Namun tidak bagi “pedagang emas”.
“Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk menjenguknya. Dan itu butuh proses, wahai sobat mudaku. Kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas. Seringkali yang disangka emas ternyata loyang dan yang kita lihat sebagai loyang ternyata emas.”
" Pemuda Yang Berjalan Diatas Air "
Diantara cerita yang diriwayatkan mengenai para kekasih Allah atau wali Allah adalah cerita yang diberitakan oleh Zin-Nun rahimahullah, katanya :
Sekali peristiwa, saya bercadang untuk pergi keseberang laut untuk mencari sustu barang yang saya perlukannya dari sana. Saya pun menempah suatu tempat disebuah kapal. Bila tiba waktu itu aka berangkat , saya lihat penumpang penumpangnya yang menaikki terlalu banyak sekali bilanggannya, yang kebanyakannya dating dari tempat yang jauh , sehingga kapal itu penuh sesak dengan penumpang.
Saya terus mengamati amati wajah wajah penumpang itu, dan saya lihat diantaranya ada seorang pemuda yang sangat kacak rupanya , wajahnya bersinar cahaya, dan dia duduk ditempatnya dalam keadaan tenang sekali,tidk seperti penumpang penumpang lain, terus mundar mandir diatas kapal itu. Udara atas kapal itu agak panas, meski pun angina laut bertiupan, sekali panasnya dating dari sebab terlalu banyak penumpang yang berhimpit hempit diantara satu dengan yang lain.
Pada mulanya kapal itu belayar dengan lancer sekali, kerana baarang kali lautnya tenang tidak bergelombang, dan angit pun tidak bertiup kencang, kecuali sekali sekala saja, dan kalau ada pun hanya ombak ombak kecil biasa dihadapinya.
Dalam keadaan yang begitu tenang diatas kapal itu, tiba tiba kami dikejutkan oleh suatu pemberitahuan umum yang mengatakan bahawa nakhoda kapal itu telah kehilanggan suatu barang sangat berharga, dan hendaklah semua penumpamn penumpang kapal duduk ditempat masing masing, erana sustu pengeledahan akan di jalankan tidak lama lagi untuk mencari barang yang hilang itu.
Kinipenumpang penumpang kapal kecoh berbicara antara satu dengan yang lain mengenai barang yang hilang itu. Masing masing cuba mengeluarkan pendapat bagaimana barang itu boleh hilang. Saya sendiri merasa hairan bagaimana barang nakhada itu boleh hilang ? Apa kah dicuri orang ? atau pun barangkali keciciran kerana manusia diatas kapal itu terlalu banyak .
Sebentar lagi nakhoda kapal mengumumkan:
‘semua penumpang hendaklah berada ditempatnya. Sekarang kami akan memulakan penggeledahan !’
Pengeledahan pun dimulakan oleh beberapa org pegawai kapal itu. Penumpang penumpang itu semuanya ribut , baik lelaki mau pun wanitnya. Mereka digeledah satu satu cukup parinya. Begitu pula tempat tidur mereka dibentangkan dan diraba, kalau kalau barang itu disembunyikan dicelah celahnya. Na,un barang itu masih belum diketemui lagi. Akhirnya sampailah giliran tempat si pemuda tampan untuk digeledah. Pada mulanya pemuda itu duduk ditempatnya dengan tenang sekali . tetapi oleh kerana dia orang yang terakhir yang diperiksa , maka muka muka orang ramai seolah olah mengancam memerhatikannya. Mungkin ada orang yang mengatakan didalam hatinya, barangkali pemuda inilah yang mencuri barang itu. Apabila pemuda itu dikasari oleh pegawai pegawai kapal itu dalam pemeriksaanya lalu dia melompat ketepiseraya memprotes: ‘ saya bukan pencuri, kenapa saya dilakukan begitu kasar?’ Lantaran pemuda itulah satu satunya orang yang membantah, maka disangka pegawai pegawai kapal itu dial ah pencuri barang itu. Mereka mahu menangkapnya, maka pemuda itu pun meronta lalu menerjunkan diri kemuka laut.orang ramai menyerbu kepinggir kapal hendak melihat pemuda yang terjun kedalam laut itu. Yang menghairankan bahawa pemuda itu tidak tengelam, malah dia duduk dimuka laut itu, sebagaimana dia duduk diatas kerusa dan tidak tengelam. Pemuda itu lalu berkata dengan suara yang keras:
‘Ya Tuhanku ! Mereka sekaian menuduh ku sebagai pencuri ! Demi Zat Mu , wahai Tuan Pembela orang yang terinaya ! Perintahkan lah kiranya semua ikan ikan dilaut ini supaya timbul dan membawa dimulutnya permata permata yang berharga !’
Penumpang penumpang terus merenungkan pandangannya kelaut sekitar kapal itu ingin melihat jika benar ikan ikan itu akan timbul membaw dimulut nya permata permata yang berharga ? saya juga ikut sama memerhatikan permukaan air itu.
Memang benar , dengan kuasa Allah , permintaan pemuda itu dikabulkan Tuhan, timbul disekitar kapal itu beribu ribu ikan dan kelihatan dimulut mulutnya batu batu putih dan merah berkilauan cahayanya , hingga membuat mata mata yang memandangnya silau kerananya. Semua orang disitu bersorak menepuk tangan kepada pemuda itu.
Saya terus tercengang, tidak dapat berkata apa apa pun. Nakhoda kapal dan peawai pegawai kapal itu bingung, seolah olah dia tidak percaya apa yang dilihatnya.
‘Apakah kamu masih menuduh ku mencuri, padahal perbendaharaan Allah ada ditangan ku, jika aku mahu boleh aku ambil ?’ Pemuda itu kemudiannya memerintahkan ikan ikan itu supaya kembali ketempatnya, maka tengelamlah semuanyasemula ikan ikan tadi, dan orang orang diatas kapal it uterus besorak lagi.
Pemuda itu lalu berdiri diatas air itu, kemudian berjalan diatasnya secepat kilat sementara lisannya terus mengucapkan : surah Al-fatihah: 4
‘Hanya kepada Mu lah aku menyembah , dan hanya kepada Mu pula aku meminta bantuan.’’
Dia terus menjauhi kami, sehingga hilang dari pandangan kami. Saya sama sekali tidak menduga , bahawa pemuda ini kemungkinan sekali termasuk kedalam golongan ahli Allah, yang pernah diterangkan oleh Rasulullah s.a.w. dalam sabdanya yang berbunyi :
“akan tetap ada dalam umat ku sebanyak tiga puluh orang lelaki, hati hati mereka sepadan dengan hati Nabi Allah Ibrahim a.s. setiap mati seorang di antara mereka, diganti Allah seorang lain ditempatnya.”
darisrajih.wordpress.com
Suatu hari, Dzunnun Al-Mishri hendak mencuci pakaian di tepi sungai Nil. Tiba-tiba ia melihat seekor kalajengking yang sangat besar. Binatang itu mendekati dirinya dan segera akan menyengatnya.
Dihinggapi rasa cemas, Dzunnun memohon perlindungan kepada Allah swt agar terhindar dari cengkeraman hewan itu. Ketika itu pula, kalajengking itu membelok dan berjalan cepat menyusuri tepian sungai.
Dzunnun pun mengikuti di belakangnya. Tidak lama setelah itu, si kalajengking terus berjalan mendatangi pohon yang rindang dan berdaun banyak. Di bawahnya, berbaring seorang pemuda yang sedang dalam keadaan mabuk. Si kalajengking datang mendekati pemuda itu. Dzunnun merasa khawatir kalau-kalau kalajengking itu akan membunuh pemuda mabuk itu.
Dzunnun semakin terkejut ketika melihat di dekat pemuda itu terdapat seekor ular besar yang hendak menyerang pemuda itu pula. Akan tetapi yang terjadi kemudian adalah di luar dugaan Dzunnun. Tiba-tiba kalajengking itu berkelahi melawan ular dan menyengat kepalanya. Ular itu pun tergeletak tak berkutik.
Sesudah itu, kalajengking kembali ke sungai meninggalkan pemuda mabuk di bawah pohon. Dzunnun duduk di sisi pemuda itu dan melantunkan syair, Wahai orang yang sedang terlelap, ketahuilah, Yang Maha Agung selalu menjaga dari setiap kekejian yang menimbulkan kesesatan. Mengapa si pemilik mata boleh sampai tertidur? Padahal mata itu dapat mendatangkan berbagai kenikmatan
Pemuda mabuk itu mendengar syair Dzunnun dan bangun dengan terperanjat kaget. Segera Dzunnun menceritakan kepadanya segala yang telah terjadi.
Setelah mendengar penjelasan Dzunnun, pemuda itu sadar. Betapa kasih sayang Allah sangat besar kepada hambanya. Bahkan kepada seorang pemabuk seperti dirinya, Allah masih memberikan perlindungan dan penjagaan-Nya
" INGIN "
Seorang yang berharap diterima sebagai murid berkata kepada pada Dhu al-Nun, “Saya ingin bergabung dalam Jalan Kebenaran melebihi apapun di dunia ini.”
Dan inilah yang dikatakan Dhu al-Nun kepadanya: “Kau boleh ikut serta dalam kafilah kami jika kau terima dua hal lebih dulu. Yang pertama, kau harus melakukan hal-hal yang tak ingin kau lakukan. Kedua, kau tidak akan diizinkan melakukan hal-hal yang ingin kau lakukan.
Ingin adalah apa yang berdiri di antara manusia dan Jalan Kebenaran.”
" Tukang emas lah yang tau harga emas "
Seorang pemuda mendatangi Zun-Nun dan bertanya, “Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat perlu, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain.”
Sang sufi hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata, “Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?”
Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, “Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu.”
“Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil.”
Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak. Tentu saja, pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak. Ia kembali ke padepokan Zun-Nun dan melapor, “Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari satu keping perak.”
Zun-Nun, sambil tetap tersenyum arif, berkata, “Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian.”
Pemuda itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zun-Nun dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian melapor, “Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas.
Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar.”
Zun-Nun tersenyum simpul sambil berujar lirih, “Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi sobat muda. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya “para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar” yang menilai demikian. Namun tidak bagi “pedagang emas”.
“Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk menjenguknya. Dan itu butuh proses, wahai sobat mudaku. Kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas. Seringkali yang disangka emas ternyata loyang dan yang kita lihat sebagai loyang ternyata emas.”
" Pemuda Yang Berjalan Diatas Air "
Diantara cerita yang diriwayatkan mengenai para kekasih Allah atau wali Allah adalah cerita yang diberitakan oleh Zin-Nun rahimahullah, katanya :
Sekali peristiwa, saya bercadang untuk pergi keseberang laut untuk mencari sustu barang yang saya perlukannya dari sana. Saya pun menempah suatu tempat disebuah kapal. Bila tiba waktu itu aka berangkat , saya lihat penumpang penumpangnya yang menaikki terlalu banyak sekali bilanggannya, yang kebanyakannya dating dari tempat yang jauh , sehingga kapal itu penuh sesak dengan penumpang.
Saya terus mengamati amati wajah wajah penumpang itu, dan saya lihat diantaranya ada seorang pemuda yang sangat kacak rupanya , wajahnya bersinar cahaya, dan dia duduk ditempatnya dalam keadaan tenang sekali,tidk seperti penumpang penumpang lain, terus mundar mandir diatas kapal itu. Udara atas kapal itu agak panas, meski pun angina laut bertiupan, sekali panasnya dating dari sebab terlalu banyak penumpang yang berhimpit hempit diantara satu dengan yang lain.
Pada mulanya kapal itu belayar dengan lancer sekali, kerana baarang kali lautnya tenang tidak bergelombang, dan angit pun tidak bertiup kencang, kecuali sekali sekala saja, dan kalau ada pun hanya ombak ombak kecil biasa dihadapinya.
Dalam keadaan yang begitu tenang diatas kapal itu, tiba tiba kami dikejutkan oleh suatu pemberitahuan umum yang mengatakan bahawa nakhoda kapal itu telah kehilanggan suatu barang sangat berharga, dan hendaklah semua penumpamn penumpang kapal duduk ditempat masing masing, erana sustu pengeledahan akan di jalankan tidak lama lagi untuk mencari barang yang hilang itu.
Kinipenumpang penumpang kapal kecoh berbicara antara satu dengan yang lain mengenai barang yang hilang itu. Masing masing cuba mengeluarkan pendapat bagaimana barang itu boleh hilang. Saya sendiri merasa hairan bagaimana barang nakhada itu boleh hilang ? Apa kah dicuri orang ? atau pun barangkali keciciran kerana manusia diatas kapal itu terlalu banyak .
Sebentar lagi nakhoda kapal mengumumkan:
‘semua penumpang hendaklah berada ditempatnya. Sekarang kami akan memulakan penggeledahan !’
Pengeledahan pun dimulakan oleh beberapa org pegawai kapal itu. Penumpang penumpang itu semuanya ribut , baik lelaki mau pun wanitnya. Mereka digeledah satu satu cukup parinya. Begitu pula tempat tidur mereka dibentangkan dan diraba, kalau kalau barang itu disembunyikan dicelah celahnya. Na,un barang itu masih belum diketemui lagi. Akhirnya sampailah giliran tempat si pemuda tampan untuk digeledah. Pada mulanya pemuda itu duduk ditempatnya dengan tenang sekali . tetapi oleh kerana dia orang yang terakhir yang diperiksa , maka muka muka orang ramai seolah olah mengancam memerhatikannya. Mungkin ada orang yang mengatakan didalam hatinya, barangkali pemuda inilah yang mencuri barang itu. Apabila pemuda itu dikasari oleh pegawai pegawai kapal itu dalam pemeriksaanya lalu dia melompat ketepiseraya memprotes: ‘ saya bukan pencuri, kenapa saya dilakukan begitu kasar?’ Lantaran pemuda itulah satu satunya orang yang membantah, maka disangka pegawai pegawai kapal itu dial ah pencuri barang itu. Mereka mahu menangkapnya, maka pemuda itu pun meronta lalu menerjunkan diri kemuka laut.orang ramai menyerbu kepinggir kapal hendak melihat pemuda yang terjun kedalam laut itu. Yang menghairankan bahawa pemuda itu tidak tengelam, malah dia duduk dimuka laut itu, sebagaimana dia duduk diatas kerusa dan tidak tengelam. Pemuda itu lalu berkata dengan suara yang keras:
‘Ya Tuhanku ! Mereka sekaian menuduh ku sebagai pencuri ! Demi Zat Mu , wahai Tuan Pembela orang yang terinaya ! Perintahkan lah kiranya semua ikan ikan dilaut ini supaya timbul dan membawa dimulutnya permata permata yang berharga !’
Penumpang penumpang terus merenungkan pandangannya kelaut sekitar kapal itu ingin melihat jika benar ikan ikan itu akan timbul membaw dimulut nya permata permata yang berharga ? saya juga ikut sama memerhatikan permukaan air itu.
Memang benar , dengan kuasa Allah , permintaan pemuda itu dikabulkan Tuhan, timbul disekitar kapal itu beribu ribu ikan dan kelihatan dimulut mulutnya batu batu putih dan merah berkilauan cahayanya , hingga membuat mata mata yang memandangnya silau kerananya. Semua orang disitu bersorak menepuk tangan kepada pemuda itu.
Saya terus tercengang, tidak dapat berkata apa apa pun. Nakhoda kapal dan peawai pegawai kapal itu bingung, seolah olah dia tidak percaya apa yang dilihatnya.
‘Apakah kamu masih menuduh ku mencuri, padahal perbendaharaan Allah ada ditangan ku, jika aku mahu boleh aku ambil ?’ Pemuda itu kemudiannya memerintahkan ikan ikan itu supaya kembali ketempatnya, maka tengelamlah semuanyasemula ikan ikan tadi, dan orang orang diatas kapal it uterus besorak lagi.
Pemuda itu lalu berdiri diatas air itu, kemudian berjalan diatasnya secepat kilat sementara lisannya terus mengucapkan : surah Al-fatihah: 4
‘Hanya kepada Mu lah aku menyembah , dan hanya kepada Mu pula aku meminta bantuan.’’
Dia terus menjauhi kami, sehingga hilang dari pandangan kami. Saya sama sekali tidak menduga , bahawa pemuda ini kemungkinan sekali termasuk kedalam golongan ahli Allah, yang pernah diterangkan oleh Rasulullah s.a.w. dalam sabdanya yang berbunyi :
“akan tetap ada dalam umat ku sebanyak tiga puluh orang lelaki, hati hati mereka sepadan dengan hati Nabi Allah Ibrahim a.s. setiap mati seorang di antara mereka, diganti Allah seorang lain ditempatnya.”
darisrajih.wordpress.com
Kisah kemuliaan Nabi Muhammad yang membuat Terharu
16.53
Cerita pertama adalah cerita nabi Muhammad,S.A.W sebelum wafat,
perhatikan betapa mulianya hati nabi, Disaat beliau sakit parah dan menjelang ajal pun ia masih ingat umatnya , Ketika hendak shalat beliau pingsan, dan ketika sadar yang ditanyakan pun masih umatnya. Simak cerita ini bukti kecintaan kepada umatnya.
Untuk yang sudah pernah baca atau dengar ini , ane Cuma mengulangi dan memberikan pesan kesesama muslim dan untuk yang belum silahkan simak semoga menentramkan hati.
haxims.blogspot.com
Walaupun penyakit yang diderita Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sangat parah,akan tetapi beliau masih sempat menunaikan semua shalatnya bersama jama’ah para sahabatnya hingga hari itu, yakni hari kamis, empat hari sebelum wafat, dan pada hari itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menunaikan shalat maghrib bersama mereka, pada saat itu beliau membaca surat “al-Mursalat.” (HR. al-Bukhari dari Umu Fadhl Bab Sakitnya Nabi)
Pada waktu isya’, sakit Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam smakin parah, hingga beliau tidak bisa ke masjid.’Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:”Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya:”Apakah orang-orang telah menunaikan shalat?”Kami menjawab:”Belum wahai Rasulullah, akan tetapi mereka menunggumu.” Beliau berkata:”Siapkanlah untukku air di bejana.” Kami pun melaksanakannya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi, ketika hendak bangkit beliau pingsan, dan tak lama kemudian beliau sadar, dan bertanya:”Apakah orang-orang telah menunaikan shalat?.” Maka terjadilah untuk kedua dan ketiga kalinya apa yang terjadi sebelumnya, yakni mandi kemudian pingsan ketika hendak bangkit. Beliau menyuruh orang supaya Abu Bakar radhiyallahu 'anhu menjadi imam. Pada hari-hari tersebut Abu Bakar radhiyallahu 'anhu mulai shalat bersama mereka.(hadits mutafaq ‘alaihi)
Cerita yang kedua bukti toleransi Nabi terhadap sesama manusia, tidak memaksakan kehendak dan melindungi yang lemah disini terpancar kemuliaan hati nabi
Pengemis Yahudi dan Rasullullah SAW
Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.
Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?
Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja. Apakah Itu?, tanya Abubakar RA. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA..
Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu? Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau). Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu.
Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.
Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…
Jika Nabi Muhammad bisa mendengar ini Saya akan berkata begini gan :
Ya Nabi… sangat mulia Hati mu
Begitu besar kecintaanmu kepada kami Umat Islam
Sedangkan kami sering melupakan mu
Di saat ajal menjemputpun yang diingat adalah kami umat mu
Bukan keluarga atau hartamu
Ya nabi semoga Kami nanti bertemu dengan mudah-mudahan mendapat ridho mu.
Tenangkanlah hatikami disaat orang lain terus menghujat mu
Tidak ada kata-kata yang tepat yang bisa menggambarkan kemuliaan hati mu.
Ya Nabi… Kami rindu pada mu…
Sumber:haxims.blogspot.com
perhatikan betapa mulianya hati nabi, Disaat beliau sakit parah dan menjelang ajal pun ia masih ingat umatnya , Ketika hendak shalat beliau pingsan, dan ketika sadar yang ditanyakan pun masih umatnya. Simak cerita ini bukti kecintaan kepada umatnya.
Untuk yang sudah pernah baca atau dengar ini , ane Cuma mengulangi dan memberikan pesan kesesama muslim dan untuk yang belum silahkan simak semoga menentramkan hati.
haxims.blogspot.com
Walaupun penyakit yang diderita Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sangat parah,akan tetapi beliau masih sempat menunaikan semua shalatnya bersama jama’ah para sahabatnya hingga hari itu, yakni hari kamis, empat hari sebelum wafat, dan pada hari itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menunaikan shalat maghrib bersama mereka, pada saat itu beliau membaca surat “al-Mursalat.” (HR. al-Bukhari dari Umu Fadhl Bab Sakitnya Nabi)
Pada waktu isya’, sakit Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam smakin parah, hingga beliau tidak bisa ke masjid.’Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:”Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya:”Apakah orang-orang telah menunaikan shalat?”Kami menjawab:”Belum wahai Rasulullah, akan tetapi mereka menunggumu.” Beliau berkata:”Siapkanlah untukku air di bejana.” Kami pun melaksanakannya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi, ketika hendak bangkit beliau pingsan, dan tak lama kemudian beliau sadar, dan bertanya:”Apakah orang-orang telah menunaikan shalat?.” Maka terjadilah untuk kedua dan ketiga kalinya apa yang terjadi sebelumnya, yakni mandi kemudian pingsan ketika hendak bangkit. Beliau menyuruh orang supaya Abu Bakar radhiyallahu 'anhu menjadi imam. Pada hari-hari tersebut Abu Bakar radhiyallahu 'anhu mulai shalat bersama mereka.(hadits mutafaq ‘alaihi)
Cerita yang kedua bukti toleransi Nabi terhadap sesama manusia, tidak memaksakan kehendak dan melindungi yang lemah disini terpancar kemuliaan hati nabi
Pengemis Yahudi dan Rasullullah SAW
Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.
Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?
Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja. Apakah Itu?, tanya Abubakar RA. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA..
Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu? Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau). Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu.
Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.
Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…
Jika Nabi Muhammad bisa mendengar ini Saya akan berkata begini gan :
Ya Nabi… sangat mulia Hati mu
Begitu besar kecintaanmu kepada kami Umat Islam
Sedangkan kami sering melupakan mu
Di saat ajal menjemputpun yang diingat adalah kami umat mu
Bukan keluarga atau hartamu
Ya nabi semoga Kami nanti bertemu dengan mudah-mudahan mendapat ridho mu.
Tenangkanlah hatikami disaat orang lain terus menghujat mu
Tidak ada kata-kata yang tepat yang bisa menggambarkan kemuliaan hati mu.
Ya Nabi… Kami rindu pada mu…
Sumber:haxims.blogspot.com